Murai Batu Borneo yang ada di Indonesia sendiri
terdapat dalam 3 sub-spesies (ras). Ras pertama ialah MB Palangka. Burung yang
terkadang juga disebut sebagai Muray Kalteng tersebut diketahui paling banyak
terdapat di wilayah Kalimantan Barat dan Tengah. Untuk ras kedua bernama MB
Banjar yang mempunyai wilayah penyebaran Kalimantan Selatan dan Timur.
Sementara itu untuk ras ketiga ialah MB Mahkota (white crowned shama, paling
banyak terdapat di wilayah Kalimantan Barat dan Utara.
Ketiga sub-spesies yang ada di pulau Kalimantan
tersebut hampir sulit dibedakan, karena ciri-ciri tubuhnya cenderung sama.
Praktis hanya ras ketiga, yakni Murai Batu Mahkota yang sedikit mudah dikenali
dari segi fisik. Bagian atas kepalanya terdapat motif warna putih. Hal tersebut
juga bisa dilihat dari panjang ekornya. Panjang ekor dari ras ketiga
tersebut relatif paling kecil jika dibandingkan kedua saudaranya yang ada
di Pulau Borneo lain, yakni rata-rata hanya bisa sampai 10 hingga 13 cm.
Ciri-ciri Murai Batu Borneo :
Sebenarnya untuk membedakan jenis burung Murai
Batu yang ada di Indonesia sangatlah sulit, karena ciri fisik maupun karakter
suara murai batu jenis ini cenderung sama. Begitupun untuk mengenali ciri-ciri
Murai Batu Borneo. Meskipun terkesan sangat sulit, namun beberapa bagian ciri
tubuh ini biasanya digunakan para MB mania untuk membedakan jenis Murai dengan
yang lain. Murai Asal Kalimantan ini mempunyai ciri khusus pada bagian bawah
ekor bewarna putih polos dengan semburat warna hitam pada bagian ujung-ujungnya.
Ekor bagian atasnya seluruhnya bewarna hitam polos.
Tips Memilih Indukan Murai Batu Borneo :
Untuk masalah perawatan dan setelan harian burung
Murai Batu Borneo pada dasarnya tidak berbeda dengan jenis muray lain. Hanya
saja poin yang cukup penting yang notabenya perlu diketahui banyak penghobi
terutama untuk para MB mania ialah bagimana cara memilih bakalan Murai Batu
Kalimantan yang bagus dan berkualitas.
Dikutip dari omkicau.com, pilihlah
burung yang mempunyai sayap menggepit rapat pada bagian sisi samping tubuh
hingga paha. Guna untuk memastikannya, pilihlah bakalan yang mempunyai gerakkan
paling lincah dan matanya kelihatan melotot. Kebiasaan yang kerap diandalkan
para ahli dalam memilihnya ialah melihat matanya, yakni matanya akan mengikuti gerakan
arah tangan (gerakan waspada). Sementara itu, sebisa mungkin jangan pilihlah
bakalan yang mempunyai mata yang kelihatan berair.
Pemeliharaan Murai Batu Borneo
Permasalahan pertama yang kebanyakan terjadi saat
memelihara murai Batu Borneo Bakalan ialah soal pakannya. Biasanya ia belum
terbiasa memakan voer layaknya burung Murai usia dewasa. Berikut beberapa cara
yang mungkin bisa dilakukan agar burung Murai Kalimantan Bakalan cepat terbiasa
makan Voer. Dikutip dari omkicau.com, setiap pemelihara
bisa mencampurkan voer lembut dengan tambahan kroto , lalu tambahkan sedikit
air. Lakukan upaya ini dalam seminggu sampai burung bisa terbiasa makan Voer.
Setelan Harian Murai Batu Borneo
Burung Murai Batu Borneo bakalan tentunya
membutuhkan sebuah adaptasi, baik dengan lingkungan maupun dengan tuannya. Guna
lebih membantu mempercepat proses adaptasinya, sebaiknya jangan menggantang
sangkar di tempat-tempat yang cenderung ramai dan bersuara keras, karena hal
tersebut justru bisa membuatnya stres. Alangkah lebih baik full dikerodong
terlebih dulu di tempat yang sepi dan tenang selama seminggu semenjak burung
tiba di rumah. Untuk hari-hari berikutnya, kerodong bisa dibuka sedikit demi
sedikit.
0 komentar:
Posting Komentar